Tuesday, March 17, 2009

Tarif Internet Akan Turun? Bagaimana kita menyikapinya

Pemerintah akan menurunkan tarif internet sekitar bulan april mendatang. Penurunan dimaksudkan agar masyarakat di pelosok desa bisa menikmati layanan internet. Pemerintah sudah mencanangkan penurunan tarif internet maksimal bulan April mendatang," kata Menkominfo Muhammad Nuh usai menjadi pembicara dalam kuliah umum di Universitas Jember (Unej), Kamis. Sumber : Antara.co.id

Saya jadi teringat beberapa tahun yang lalu, ketika beberapa provider seluler mulai memperkenalkan jaringan GSM di Indonesia. Saya harus membayar 400 ribuan untuk kartu perdananya (saya pakai simpati), itupun harus inden dulu selama seminggu. Harga handphone pun masih mahal, sehingga tidak semua orang bisa menikmati layanan GSM.
Tarifnya juga tidak murah, untuk menerima panggilan saja apabila kita diluar area, kita dikenakan roaming.

Seiring berjalannya waktu, entah karena tingginya persaingan (karena menjamurnya provider GSM), atau juga karena adanya jaringan CDMA yang menawarkan tarif yang lebih terjangkau, semua provider baik GSM maupun CDMA berlomba-lomba untuk menawarkan tarif murah ditambah fitur layanan tambahan ini dan itu untuk menarik minat konsumen.

Dan kita lihat sekarang, hampir semua orang memiliki handphone. Ber-handphone bahkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Inovasi dari produsen telephone selluler yang selalu menambah fitur di produknya pun semakin mempermarak pemakaian handphone. Telephone sellular tidak lagi sekedar alat untuk berkomunikasi saja, tetapi juga untuk mendengarkan musik, browsing internet dan masih banyak lagi.

Apakah fenomena yang sama akan terjadi pada internet?
Tarif internet yang ada sekarang, kalau di warnet rata-rata 6000 rupiah perjam, sementara kalau memakai telephone rumah rata-rata 9000 rupiah perjam (time based) memang termasuk mahal untuk ukuran sebagian besar masyarakat Indonesia. Berita mengenai rencana pemerintah untuk menurunkan tarif internet itu membuat saya berpikir, seandainya tarif internet benar-benar turun, akankah fenomena telephone sellular itu akan terjadi lagi? Atau akankah internet nanti akan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat?
Satu yang sudah pasti akan terjadi adalah pemakai internet di Indonesia akan meningkat tajam.

Bagaimana kita menyikapinya?
Sebagai orang yang termasuk masih awam di dunia internet (selama ini cuma sekedar browsing saja) saya tergelitik untuk berpikir, dengan meningkatnya jumlah pemakai internet di Indonesia, berarti meningkat pula market atau pasar untuk usaha yang “internet based” di Indonesia. Saya pun berpikir, sekarang inilah saat yang tepat untuk memulai suatu usaha yang “internet based” agar kita tidak terlambat untuk ikutan menikmati booming pengguna internet di Indonesia.

Lalu usaha apa yang cocok untuk saya? Buka toko komputer kah? Atau membuat warnet kah? Kita sendiri yang bisa menganalisa kira-kira usaha apa yang cocok, dengan memperhitungkan modal serta kemampuan yang kita miliki.

Kalau saya sendiri, yang ada di pikiran saya saat ini adalah rencana untuk mulai suatu usaha online. Entah membuat semacam toko online (dengan perhitungan bahwa modal yang diperlukan tidak sebesar toko konvensional), atau ikutan menjadi affiliate marketer dan sejenisnya. Seperti slogan salah satu web entertaintment, “kalau tidak sekarang, kapanlagi?”.







No comments:

Post a Comment